
Saat ini, Aulia bekerja sebagai asisten riset untuk penelitian jenjang doktoral di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia dan analis laboratorium di Laboratorium Biologi Molekular, RSUI. Sebelumnya, di institusi yang sama pada tahun 2017, Aulia berkesempatan untuk melakukan penelitian di bidang biologi molekuler dan genetika manusia pada topik deteksi dan analisis molekuler penyakit langka Mukopolisakaridosis Tipe II (MPS II) yang juga dikenal sebagai Sindrom Hunter. Lingkup kerja risetnya saat ini berada dalam koridor biologi sel dan biomedik pada topik pencegahan cedera iskemia-reperfusi pada kasus Tetralogi Fallot, yaitu kelainan jantung sianotik bawaan.
Aktif di dunia biologi sintetik sejak masa kuliahnya di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Aulia saat ini turut berpartisipasi membangun ekosistem jejaring peneliti-peneliti biologi sintetik melalui program Synbio ID bersama-sama dengan kolega iGEM Indonesia yang terdiri dari penggiat biologi sintetik dan alumni kontestan iGEM (International Genetically Engineered Machine), suatu kompetisi biologi sintetik tahunan. Aulia turut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut dengan bergabung di Divisi Policy & Practice (Human Practice) Tim iGEM Universitas Indonesia pada tahun 2016.
Di luar dari kegiatan akademik dan penelitian, Aulia saat ini berkegiatan di Direktorat Kesehatan, Pangan, dan Gizi yang dibawahi oleh Policy Center, Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) masa bakti 2019-2022. Berkesempatan untuk bekerja langsung dengan kolega dari berbagai lintas ilmu dalam hal diskusi analisis hingga penyusunan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah, fokus kerja Aulia berada dalam koridor kebijakan kesehatan dan implementasinya di dunia riset akademik serta industri.
Di waktu senggangnya, Aulia mengelola blog kosmetikanya dan portofolio fotografinya.
.